Rabu, 05 September 2012

Ayo Lakukan Safety Elpiji
KONVERSI minyak tanah ke Elpiji sejak 2007 silam ternyata tak hanya menebarkan manfaat tapi juga keresahan. Pasalnya dari hari ke hari, utamanya tahun 2010, kejadian meledaknya Elpiji kian sering terjadi. Bahkan peristiwa ini tak hanya menjamah kawasan padat penduduk.

Pagi hari 27 Mei 2010, ledakan Elpiji terjadi di Tower A, Riverside Apartement Pluit - Jakarta Utara. Sedangkan 12 Juni 2010 silam, dua orang warga di Probolinggo mengalami luka bakar serius akibat ledakan tabung gas Elpiji 12 Kg.

Supaya tak ada lagi korban berjatuhan, yuk ikuti penelusuran Mom&Kiddie mengenai Safety Elpiji. Konon kalau digunakan dan dirawat dengan tepat, Elpiji bisa sangat ‘bersahabat’ loh!

Bukan Tabung Gas yang Meledak!
Dijelaskan oleh Basuki Trikora Putra, VP Corporate Communication Pertamina, “Dari keseluruhan kasus yang terjadi selama ini tidak ada tabung Elpiji yang meledak. Yang terjadi adalah kebocoran gas yang terakumulasi di dalam ruangan tertutup, di mana dalam ruangan itu terdapat sumber api. Maka volume gas yang semakin mengembang menyambar sumber api dan dari sanalah asal bunyi ledakan, karena pemuaian gas yang bocor.”

Jika diamati mengapa lebih banyak tabung 3 kg yang meledak dibandingkan 12 kg? “Kualitas baja dari PT Krakatau Steel sebagai bahan pembuat tabung Elpiji 3 kg dengan 12 kg sebenarnya sama saja. Jadi sama sekali tak ada hubungan antara kualitas bahan pembuat tabungnya dengan statistik tabung 3 kg yang lebih banyak meledak ketimbang 12 kg!,” urai Tiko, begitu Trikora akrab disapa.

Senada dengan Tiko, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, M.Si mengungkapkan, “Rentetan kejadian ledakan berakibat fatal tersebut mayoritas disebabkan kepanikan dan kurangnya pemahaman masyarakat khsususnya masyarakat menengah ke bawah seputar menggunakan Elpiji dengan tepat dan aman.”

Kembali Tiko menegaskan bahwa praktek ilegal oknum-oknum tak bertanggung-jawab juga menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya insiden kebocoran gas yang mengakibatkan terjadinya ledakan. Biasanya oknum melakukan dengan cara memindahkan gas dari tabung 3 kg yang bersubsidi ke tabung 12 kg yang tak bersubsidi melalui cara-cara yang tidak terawasi.

“Oleh karena itu, sangat penting untuk membeli tabung, kompor, regulator dan selang di agen resmi Pertamina dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)! Tidak usahlah membeli peralatan atau aksesoris penunjang di luar perangkat resmi yang diproduksi untuk Pertamina!” himbau Tiko.

Cara Mengidentifikasi Kebocoran Gas
Tidaklah sulit mengetahui terjadinya kebocoran gas. Asalkan Moms peka dan tidak panik pasti bisa teridentifikasi dengan baik.

“Tanda-tandanya antara lain tercium bau khas gas Elpiji yang menyengat, terdapat embunan pada tabung ELPIJI di sekitar sambungan pengelasan tabung, neck ring, valve (klep) maupun sambungan foot ring. Lalu ada bunyi mendesis pada regulator,” jelas Tiko.

Lantas setelah mengidentifikasi, apa yang harus segera dilakukan? Kali ini Paimin menerangkan, “Segera lepaskan regulator, matikan sumber api, buka pintu atau jendela di sekitar dapur. Jangan menyalakan api dan perangkat beraliran listrik seperti lampu yang mungkin saja memunculkan percikan api saat dinyalakan. Selanjutnya sesegera mungkin bawalah tabung gas keluar rumah dan letakkan di tempat terbuka!”

Tiko menambahkan, “Jangan malas untuk merawat perangkat Elpiji, jika sudah tak layak pakai ganti dengan perangkat yang baru. Idealnya ventilasi dapur berada di dinding bagian bawah dan mengarah ke tempat aman, mengingat berat jenis Elpiji lebih berat dari udara, maka apabila terjadi kebocoran Elpiji akan berada di bagian bawah lantai atau pintu dapur dengan halaman belakang yang terbuka lebar.”

Untuk mendapatkan informasi lengkap seputar Elpiji, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Contact Centre di: 500-000 atau (021) 79173000. Sedangkan untuk bantuan pemadam kebakaran Moms dapat menghubungi 113 atau 1131. Catat dan simpan baik-baik ya Moms!

Tips Pilih Produk Elpiji – Pertamina!
Untuk menghindari mendapatkan produk di bawah standar yang rentan menyebabkan kebocoran gas, Tiko membeberkan ciri-ciri perangkat Elpiji yang bermutu SNI sekaligus cara perawatannya:

1. Tabung Elpiji

Ciri-Ciri yang Tepat

- Penampilan secara umum harus tampak mulus, tidak penyok, atau mengalami kerusakan. Seal cap (plastik pembungkus valve) masih terpasang dengan baik.
- Pemasangan valve, sisa ulirnya harus masih tampak berkisar tiga hingga lima uliran.
Rigi-rigi (bentuk permukaan) hasil las baik (halus dan mulus). Mutu pengelasan baik, tidak terdapat cacat seperti penyok atau retak.
- Penandaan pada sisi hand guard tabung dengan stamping ‘Diproduksi untuk Pertamina’, kode produksi pabrikan dan nomor seri, water capacity, tara weight, test pressure, bulan dan tahun pembuatan, berlabel SNI pada stamping product-nya.
- Lingkaran merah di sekitar neck ring dengan lebar pengecatan 20 +/- 1 mm, emboss logo Pertamina, sablon pada sisi hand guard, sablon bulan dan tahun uji selanjutnya.

Cara Merawat

- Posisikan tabung berdiri di tempat yang datar, jangan digelindingkan, disimpan pada ruangan yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Tabung Elpiji diletakkan menjauh dari kompornya atau sumber api lainnya dan harus diupayakan tidak terpapar sinar matahari atau panas secara langsung.
- Rubber seal (karet) harus selalu ada! Jangan mencungkil-cungkil rubber seal dan menyimpannya. Karena setiap tabung Elpiji diproduksi dan diedarkan sudah bersamaan dengan rubber seal-nya. Pastikan rubber seal dalam keadaan baik, tidak sobek atau grepes. Jangan mencolok-colok valve tabung apabila Elpiji tidak keluar dari tabung, tukarkan dengan penjual atau agen.
- Pastikan segel atau seal cap dalam keadaan baik, pastikan tersedia inner seal cap dalam keadaan baik. Pastikan tidak ada kebocoran pada body tabung bagian las. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan valve. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan regulator.
- Periksa kemungkinan kebocoran gas dari tabung, kompor, selang maupun regulator dengan cara membasuh dengan air sabun pada bagian-bagian rawan bocor (sambungan regulator dengan valve tabung, sambungan selang ke regulator dan kompor). Apabila terjadi kebocoran akan terjadi gelembung-gelembung udara pada air sabun dan tercium bau khas Elpiji.

2. Selang Karet

Ciri-ciri yang tepat:

# Penampilan secara umum harus tampak mulus, tidak penyok, atau mengalami kerusakan. Seal cap (plastik pembungkus valve) masih terpasang dengan baik.
# Memiliki serat benang atau serat kawat
# Diameter lubang sesuai dengan sambungan regulator dan kompor.
# Terdapat merek produk, nominal ukuran lubang, bulan dan tahun kode produksi, serta nomor SNI selang.

Cara Merawat:

* Hindari gigitan tikus, sayatan benda tajam, nyala api.
* Jangan meletakkan selang dengan posisi tertindih dan terlipat suatu benda.
* Selang harus terpasang erat dengan klem pada regulator maupun kompor.
* Bersihkan dari sisa-sisa makanan yang bertumpah agar tidak menarik tikus.
* Sebelum digunakan, lakukan pemeriksaan harian pada selang untuk mengidentifikasi kebocoran gas.

3. Kompor Gas

Ciri-ciri yang Tepat:

* Penampilan visual secara umum (harus tampak mulus dan tidak mengalami kerusakan atau penyok). Pemantik berfungsi baik, tidak ada kebocoran pada kompor, kondisi api merata warna dan volumenya, tempat penyambungan selang karet pas dan tidak bocor.
* Mempunyai tanda pada kompor berupa kode produksi, nama pabrikan pembuat atau merek, nomor SNI.
* Terdapat buku petunjuk dan garansi sesuai ketentuan produsen kompor.

Cara Merawat:

# Selalu bersihkan secara rutin (harian).
# Lakukan pengecekan rutin pada pemantik, kondisi api, tempat sambungan selang.
Hindari menggunakan kompor minyak tanah secara bersamaan dengan penggunaan kompor gas terutama saat pemasangan regulator.(Mom& Kiddie//nsa)

Tips Sederhana Deteksi Kebocoran Tabung Gas
Metro Siang / Metropolitan / Jumat, 28 Mei 2010 13:58 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Seorang agen gas, Nahromi, memiliki kiat khusus untuk mengecek kelayakan tabung. Caranya sederhana dan tidak perlu alat khusus, apalagi yang berteknologi tinggi.

Setelah menerima tabung gas, Nahromi mencium bau tabung. Jika ada bau menyengat, ia tak akan mengambil tabung tersebut. Jika bau tak tercium, Nahromi akan merendam tabung dalam seember air. Tabung dimasukkan hingga terendam semua.

Dengan fara itu ia dapat mendeteksi kebocoran tabung jika ada gelembung air. Nahromi mengaku cara itu untuk memberikan rasa aman ketika warga membeli tabung gas. Apalagi, kebakaran akibat kebocoran gas sering terjadi di Jakarta.

ini videonya

Cara Menggunakan Kompor Gas
July 6, 2010 By Vulkanis

Cara Menggunakan kompor Gas Dan Pemakaian Tabung Gas Agar Diperhatikan Beberapa Hal.

Begitu maraknya berita ledakan gas cukup membuat saya deg-deg an sewaktu dinas di dapur. Namun ketakutan tersebut memang sudah seharusnya diatasi untuk menjaga kelangsungan hidup orang-orang di rumah ini , karena takut dengan kemungkinan gas meledak bisa saja membuat seseorang takut memasak dengan kompor gas.

Ingat yah Postingan ini berkaitan dengan Kontes Seo gak yah Hosting Murah Indonesia Indositehost.com. he..he..

Berangkat dari keprihatinan (dan ketakutan) atas kejadian ledakan kompor gas yang marak baru-baru ini, saya berusaha mengumpulkan tips-tips aman menggunakan kompor gas. Sungguh disayangkan, pemerintah nampaknya kurang serius dalam sosialisasi mengenai cara aman menggunakan kompor gas (atau saya aja yang gak tau ya ? :P ),, ya sudahlah, lepas dari semua itu, kita memang sudah seharusnya berbagi informasi ini kepada masyarakat sekitar kita. Jadi, selepas membaca artikel ini, silakan saja di edit yang keren, kemudian di-print, dan pajang di papan pengumuman balai desa! Oke!

Inilah dia cara aman menggunakan kompor gas beserta tabung gasnya:

1. Periksa kelengkapan dan bagian-bagian kompor gas yang sudah terpasang pada saat awal pemakaian:
-Periksa hubungan selang karet saluran gas pada kompor dan regulator apakah tersambung sempurna.
-Perhatikan kondisi selang apakah retak atau tidak (biasanya terjadi pada kompor yang sudah berusia lama).
2. Sebelum menyalakan kompor gas, cium udara di sekitar kompor dan tabung gas untuk mendeteksi bila terdapat kebocoran gas.
3. Gunakan regulator otomatis yang aman dan berlisensi yang secara otomatis menahan gas dari tabung dan hanya menyalurkan bila pemantik pada kompor dihidupkan, selain untuk menjaga selang tetap awet dari menahan tekanan gas bila kompor tidak digunakan.
4. Gunakanlah regulator yang memiliki meteran. Regulator ini berfungsi mengatur tekanan gas dari tabung LPG dan pastikan regulator terpasang dengan benar, tekanan yang ideal pada kompor berada pada posisi low pressure, hindari tekanan yang melebihi kekuatan tabung karena resikonya bisa meledak.
5. Bila ada suara mendesis atau tercium bau gas, itu tandanya regulator tidak baik kerjanya dan biasanya akibat seal karetnya yang tidak baik, coba ganti seal karetnya!
6. Sewaktu memperbaiki regulator, kompor harus dalam keadaan mati.
7. Membersihkan secara rutin bagian-bagian penting kompor:
Bersihkan bagian pada tempat keluarnya api (burner). Hilangkan kotoran yang menyumbat lubang-lubang kecil dengan menggunakan kawat kecil atau jarum agar pijar api merata secara melingkar dan berwarna biru sehingga memberikan panas yang optimal dan menghemat bahan bakar gas. Untuk mengetahui kompor yang kotor dan tersumbat, dapat dilihat timbulnya sedikit asap serta pijar api berwarna merah.
-Bersihkan juga bagian badan kompor lainnya untuk menghindari terjadinya kerak dan bau amis. Gunakan kain basah dan sabun lalu keringkan dengan lap. Pada kompor yang memiliki panggangan, gunakan spon dan air sabun agar tidak merusak lapisan teflon. Biasakan juga membersihkan dudukan plat bagian atas

setiap selesai memasak dengan menggunakan lap basah.

-Rendam besi kompor dalam air panas yang telah dicampur sabun cuci cair atau karbol. Gunakan sikat plastik untuk bagian yang bergerigi agar mudah dijangkau.
8. Untuk menghemat gas, jangan gunakan api terlalu besar, atur besarnya pijar api maksimal 1/3 dari luas bidang permukaan alat masak agar pemanasan optimal. Hindari juga pemanasan yang terlalu lama, segera matikan kompor bila sesuatu yang dimasak sudah mendidih atau dirasa sudah matang lalu pindahkan alat masak dari atas kompor ke tempat lain untuk menghindari pemanasan yang terus menerus pada kompor.
9. Upayakan pemakaian kompor gas sekaligus dalam satu waktu secara . bersamaan.Maksudnya bila kita akan memasak/memanaskan lebih dari satu masakan, jangan matikan kompor tapi langsung bergantian memanaskan masakan lainnya. Untuk ini, siapkan terlebih dahulu masakan–masakan yang akan dipanaskan.
10. Pilihlah tabung gas yang masih dalam keadaan baik, minimal 80 % permukaan tabung LPG masih tertutup cat, sedikit karat bagian tabung masih diijinkan asal tidak terlalu dalam. Tabung yang bagian bawahnya berkarat sebaiknya dihindari karena lebih kritis terhadap kebocoran. Jangan lupa perhatikan tanggal kadaluwarsanya. Bila ragu coba masukan tabung gas ke dalam air. Bila ada gelembung udara keluar dari tabung gas, berarti ada kebocoran dari tabung tersebut. Atau dengan menggunakan air sabun, kemudian air sabun tersebut di oleskan ke bagian erarna merah / sambungan las / ujung kuningan. Apabila timbul gelembung, maka dapat dipastikan bahwa tabung tersebut mengalami kebocoran. Segera lakukan penukaran tabung.
11. Berat tabung yang penuh harus sesuai jumlah berat tabung kosong ditambah berat isi gas Elpiji yaitu 8 kg ( berat tabung kosong 5 kg, isi gas Elpiji 3 kg). Informasi berat kosong dan isi gas Elpiji tertera pada tabung Elpiji. Timbanglah tabung Elpiji sebelum membeli untuk memastikan konsumen mendapatkan tabung dengan volume yang tepat.
12. Periksa gelang atau cincin karet karena meski ukurannya kecil perannya sangat besar. kalau perlu saat beli tabung gas minta stok karet kecil buat cadangan.
3. Pastikan selang masuk sedalam mungk1in untuk mencegah kebocoran.
14. Habiskan LPG dalam tabung sebelum menukarnya dengan tabung penuh. Fakta yang ada sekitar 20 % tabung LPG yang kembali ke perusahaan isi ulang ternyata masih tersisa, bisa jadi tabung yang hanya berisi gas tidak punya cukup tekanan untuk menyalurkan LPG ke kompor, sehingga pemiliknya menyangka tabungnya kosong. Hal ini disebabkan oleh regulatornya tidak berfungsi optimal karena banyak endapan yang menyumbat saluran LPG.
15. Lakukan pemeriksaan rutin sebulan sekali pada selang tabung.
16. Letakkan tabung gas pada posisi berdiri tegak agar regulator dapat mengunci dengan baik.
17. Jangan sekali- kali menyalakan api kalau tidak ada sesuatu yang dimasak diatasnya karena bisa menimbulkan bau gas walaupun hanya 5 detik.
18. Jika mencium bau gas:
-Segera matikan kompor gas dan alat listrik yang lain yang bisa menimbulkan percikan api.
-Tutup katup regulator
-Buka lebar-lebar pintu, jendela dan semua ventilasi. Jangan hanya membuka jendela saja karena gas elpiji lebih berat dari udara, sehingga posisi gas elpiji berada di sekitar permukaan lantai.
19. Ruangan, baik dapur maupun ruangan lain di mana dinyalakan kompor gas, harus terbuka untuk menjaga agar bila ada kebocoran tidak terkumpul dalam ruangan tersebut. Bila masuk dapur atau ruangan tertutup dan tercium bau gas, jangan coba-coba menyalakan api baik lampu listrik (karena stop kontak listrik akan menimbulkan percikan api bila dinyalakan), membawa lilin yang menyala, apalagi bila menyalakan korek api/pemantik api, dan sebagainya.
20. Jarak antara tabung gas jangan terlalu dekat dengan kompor dan sumber api lainnya. Ingat gas dapat segera menyambar api yang menyala atau percikan api (fonk)! (Jangan memakai kompor minyak tanah secara bersamaan dengan kompor gas elpiji dalam posisi yang terlalu dekat)
21. Letakkan tabung gas elpiji 3 kg di bawah kompor gas, sehingga posisi tabung tidak sejajar dengan kompor.
22. Bila pemantik api kompor gas tidak jalan karena rusak dan sebagainya. Jangan menyalakan api pada saat gas sudah terbuka, karena dengan membuka keran gas akan terkumpul sekitar kompor dan gas yang terkumpul tersebut akan menyambar api, sehingga menimbulkan ledakan atau sambaran api yang besar. Sebaiknya membeli alat khusus pemantik api, untuk meyalakan kompor gas yang rusak penyalanya atau kopnya.
23. Jika Gas Elpiji habis ditandai dengan api tidak dapat menyala meskipun knop kompor telah diputar untuk menyalakan pematik api dan tabung menjadi ringan.
24. Cara melepaskan dan memasang Regulator pada tabung Elpiji 3 kg.:
-Lepas Regulator dari tabung gas Elpiji kosong dengan memutar knop berlawanan arah jarum jam.
-Pasang kembali regulator pada tabung yang berisi penuh.

Demikian sobat 24 tips agar terhindar dari bahaya penggunaan gas elpiji,Semoga bermanfaat.

Awasi Sendiri Tabung Elpiji 3 Kg
Jumat, 2 Juli 2010 | 03:49 WIB

Ledakan gas tabung elpiji 3 kilogram masih terus terjadi. Pemerintah memang bertekad mau menarik selang, regulator, dan katup tabung elpiji 3 kilogram yang tidak berlabel Standar Nasional Indonesia atau SNI. Hanya saja, semua tekad pemerintah ini masih berbentuk wacana, belum bisa segera dieksekusi.

Inti ceritanya, masyarakat pemakai tabung elpiji 3 kilogram dengan semua aksesorinya harus mengawasi sendiri semua benda tadi jika tak ingin menjadi korban berikutnya. Beruntung, apabila semua aksesori tadi sudah berlabel SNI sehingga tipis kekhawatiran terjadi kebocoran gas.

Masyarakat pengguna tabung elpiji 3 kg harus mengawasi sendiri karena sejak program konversi minyak tanah ke gas berlangsung akhir tahun 2007, sudah sekitar jutaan tabung gas 3 kg diedarkan.

Berdasarkan catatan Pusat Studi Kebijakan Publik atau Puskepi, sudah ada 44,4 juta tabung gas ini yang beredar di masyarakat sejak program konversi minyak tanah ke epliji diterapkan akhir tahun 2007. Sofyano Zakaria dari Puskepi mengemukakan, sejauh ini terjadi sekitar 57 kasus kebocoran tabung elpiji hingga Juni 2010. Kasus terbanyak terjadi pada tabung gas ukuran 3 kg, yang mencapai 38 kasus.

Hitungan persentase, memang kasus ledakan gas ini kecil dibandingkan dengan 44,4 juta tabung gas yang ada. Hanya saja, seperti dikemukakan Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi BPPT Arya Rezavidi, masa teknis tabung elpiji yang sudah dibagikan itu hanya sekitar dua tahun. Berarti, jika dihitung dari tahun 2007, tabung-tabung elpiji 3 kg berikut aksesorinya kini sudah harus diganti.

Selain kondisi masa teknis hanya dua tahun ini, masyarakat perlu mengawasi sendiri tabung elpiji 3 kg ini berkaitan dengan beredarnya tabung berikut aksesorinya yang boleh dikatakan ilegal. Tanpa label SNI. Soalnya, harga tabung elpiji ini relatif mahal, sekitar Rp 150.000 dari agen ke pangkalan. Kalau pangkalan ke konsumen bisa Rp 160.000 sampai Rp 175.000 per tabung.

Karena harga minyak tanah mulai mahal dan juga langka (karena pemerintah bertahap menghentikan distribusinya), tabung elpiji 3 kg ini laris manis. Muncullah tabung elpiji 3 kg tanpa SNI, yang dibuat seadanya. Dijual Rp 100.000 per tabung pun pasti laris manis.

Puluhan juta tabung

Menurut juru bicara Wakil Presiden, yang juga Staf Khusus Bidang Media Massa, Yopie Hidayat, benar sudah sekitar 45 juta tabung elpiji 3 kg yang dibagikan pemerintah ke rumah tangga tidak mampu sejak program konversi minyak tanah ke elpiji dua tahun lalu.

”Tabung, kompor, dan aksesorinya yang dibagikan itu memiliki standar SNI. Namun, di luar tabung, kompor, dan aksesorinya yang dibagikan, beredar pula produk lain. Karena merupakan komoditas yang terbuka sehingga per 31 Mei, terdapat 60-65 juta tabung berikut aksesorinya di masyarakat. Ini yang tidak diketahui standarnya,” jelas Yopie mengutip laporan Menko Kesra Agung Laksono kepada Wapres Boediono.

Jadi, saat ini ada 15 juta sampai 20 juta tabung elpiji 3 kg berikut aksesorinya yang tidak berlabel SNI. Jika ditambah dengan masa pakai hanya dua tahun dari tabung elpiji yang telah dibagikan pemerintah sejak tahun 2007, berarti ada lebih dari 30 juta atau 40 juta tabung elpiji 3 kg yang bisa menjadi ”bom” karena rentan bocor.

Kalau sudah demikian, apa yang harus dilakukan? Pemerintah belum siap menyediakan penggantinya. Aksi operasi di pasar untuk memeriksa dan menyita tabung dan aksesori tanpa label SNI juga belum berlangsung. Pihak Kementerian Perdagangan sudah melakukan itu, tetapi tidak banyak berarti.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar, sampai kemarin pihak Polda Metro Jaya belum mengetahui kapan razia tabung dan aksesori akan dilakukan. ”Kami menunggu perintah saja, tetapi kami siap membantu razia,” lanjut Boy.

Boy juga menegaskan, niat pemerintah menarik produk regulator dan selang yang tak memiliki izin produksi atau tak berlisensi SNI bisa diikuti dengan memidanakan produsennya. Tindakan itu sekaligus untuk memberi efek jera bagi pelanggar aturan. Namun, yang terjadi, ledakan gas terus berlangsung sampai Kamis (1/7).

Ancaman pidana ini soal nanti. Langkah segera adalah sosialisasi bagaimana mengenali tabung gas dan aksesorinya yang tanpa SNI. Juga bagaimana mengenali bahwa tabung gas itu sudah habis usia pakainya.

Sofyano juga menekankan bahwa pemerintah harus menyosialisasikan cara mengenali tabung elpiji yang kondisinya bagus dan aman dipergunakanke masyarakat, selain tetap menyosialisasikan cara menggunakan elpiji secara aman. Pemerintah daerah, melalui dinas perindustrian dan perdagangan setempat, diimbau agar secara berkala memeriksa kondisi tabung-tabung elpiji yang beredar di masyarakat.

Apa sebenarnya yang sering rentan dari tabung elpiji 3 kg tadi?
Menurut Arya dari BPPT, kasus ledakan gas elpiji tadi terbanyak disebabkan oleh kebocoran gas dari selang dan regulator. Akan tetapi, apakah kebocoran ini bisa dideteksi lewat bau gas yang terciumnya?

Para agen atau subagen tabung elpiji 3 kg mengatakan, para pengguna elpiji, terutama tabung 3 kg, sebaiknya cermat dan memeriksa kondisi tabung gas sebelum membeli. Pada tabung gas 3 kg itu, bagian leher tabung dan pentilnya rawan rusak. Kerusakan pada bagian ujung tabung elpiji itu dapat menyebabkan kebocoran.

Kebocoran pada tabung gas dideteksi dengan cara merendam tabung gas itu ke ember berisi air. Apabila kondisi tabung gasnya utuh dan baik, tidak muncul gelembung pada air. Sebaliknya, dari tabung gas yang rusak dan bocor akan muncul banyak gelembung saat tabung itu dimasukkan ke air.

Kompas, yang melihat langsung pengetesan ini, melihat gelembung-gelembung air tersebut yang berasal dari sambungan pada leher tabung. Kebocoran tersebut ditemukan pada tabung elpiji yang terlihat mulus pada bagian tabungnya. Intinya, masyarakat harus awasi sendiri tabung elpiji 3 kg jika tak ingin menjadi korban berikutnya.

Tips Aman Menggunakan Tabung Gas LPG 3 Kg
Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan ledakan tabung gas elpiji 3 kg yang belakangan ini marak terjadi dikarenakan gas elpiji bocor di ruangan relatif tertutup dan terjadinya akumulasi gas. Dengan demikian, di saat ruangan tertutup tersebut penuh gas dengan kondisi ada api menyala, maka terjadilah kebakaran. Hal tersebut disampaikan sekretaris perusahaan pertamina toharso kemarin di kantor pusat pertamina, jakarta, belum lama ini.

"itu yang terjadi di lapangan. Untuk itu, kami sekali lagi sangat mengimbau masyarakat luas, kalau mencium bau elpiji yang baunya khas, jangan sekali-sekali menyalakan api, baik itu kompornya sendiri atau merokok di ruangan yang penuh dengan gas, saklar listrik, maupun kompor minyak tanah," imbau toharso.

Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian tim di lapangan ditemukan bahwa masyarakat pengguna gas elpiji ternyata di saat bersamaan masih ada juga yang menggunakan kompor minyak tanah.

Sebagai langkah pencegahan terjadinya kebakaran, lanjutnya, segeralah angkat tabung gas tersebut ke luar, lalu dicek. Cara pengecekannya pun mudah, yaitu menggunakan air sabun, lalu air tersebut ditempelkan ke sambungan las atau ujung kuningan.

"kalau tabung meragukan, segera hubungi tempat membeli. Setiap beli tabung elpiji harus diketahui di agen mana dan catat nomor teleponnya. Atau ke call center pertamina 500000," sarannya.

Toharso menyebutkan selama 2008 telah terjadi 27 insiden kebocoran gas elpiji, 2009 ada sembilan insiden, dan 2010 hingga april terdapat enam insiden.

Toharso mengatakan pertamina sudah mempunyai satuan petugas (satgas) elpiji pertamina yang dibentuk pertamina dan lintas direktorat. Satgas tersebut ada di bagian gas domestik pemasaran, bagian hse atau keselamatan kesehatan lindungan lingkungan.(adn)
(rhs) 

2 komentar:

Contact Us

Phone :

+62 812 9688 6285

Address :

Cilacap, Gunung Simping
Center Java

Email :

innal.djava@gmail.com